Apakah Merantau Semengerikan itu bagi Kelas Nanggung?

 Sempat beberapa kali mendapat kabar kalau ada mahasiswa yang merantau dan tinggal di kos sampai kehabisan beras untuk makan. Tidak pernah terbayang sebelumnya karena ya ga terbayang aja kalau hal tersebut benar terjadi.


Kenapa terkejut ketika hal tersebut terjadi? karena saya dapat hidup di kos dengan uang sebesar 350 ribu sebulan untuk makan saja. Jadi, standar yang saya gunakan kepada orang lain yang mengalami hal tersebut adalah uang makan yang kurang dari 350 ribu.


350 ribu sebulan tersebut tinggal di kota bandung tahun 2022. Dengan catatan memiliki rice cooker dan kompor portable. Saya sangat beruntung karena mendapatkan kosan 350rb sebulan sudah termasuk listrik, air dan wifi. Walaupun ukuran kamarnya terbilang kecil, akan tetapi tetap cukup untuk tidur satu orang kok.


Jika orang tua fokus mensubsidi uang kos, apakah mencari 350 ribu untuk makan sebulan sesulit itu kah?


Jika memang orangtua masih kesulitan mensubsidi uang kos, seharusnya orang tersebut berada di kondisi yang layak mendapatkan KIP-K. Tentu jika mendapatkan KIP-K orang tersebut sudah pasti tercukupi kebutuhan sebulan untuk makan dan kos standar.

Masalahnya ada di mana? uang buku? memang tidak bisa dipungkiri buku memakan biaya yg lumayan besar untuk anak kos. Akan tetapi jika mendapatkan KIP-K seharusnya perhitungannya masuk bahkan untuk buku sekalipun. Bahkan tanpa perlu mencari uang tambahan untuk orang tersebut.


Permasalahan yang terjadi menurut saya dialami oleh yang tidak mendapatkan KIP-K, akan tetapi pengeluaran keluarga nya lumayan besar. 


Sulit juga mengatasi hal tersebut selain harus kuliah sambil bekerja. Kalau begitu, solusinya tinggal kerja aja kan ya?


Tunggu dulu, tidak semudah itu mendapatkan pekerjaan tidak full time apalagi jika sebelumnya tidak memiliki skill. Beruntung orang-orang yang memiliki koneksi, mungkin itu sebabnya banyak perantau yang bergabung ke sebuah komunitas.


Pekerjaan tidak full time apa yang dapat menghasilkan satu juta sebulan? Dimana mendapatkanya? Skill apa yang dibutuhkan?



Saya ingin mengatakan kalau pemerintah seharusnya bisa aware terhadap masyarakat yang berada di kelas "nanggung" seperti itu. Mereka tidak mendapatkan bantuan, akan tetapi sebenarnya pendapatan mereka tidak mencukupi.


Setidaknya jika pemerintah tidak dapat memberikan bantuan seperti KIP-K kepada kelas "nanggung" seperti itu, maka permudahlah akses ke pekerjaan paruh waktu, jika tidak memiliki skill, sediakan tempat untuk mendapatkan skill tersebut (diharapkan skill nya yang benar-benar praktikal untuk mendapatkan uang saat itu juga).

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.